Belajar dari PDAM Busel Ditopang Komitmen Bupati, Jadi Perusahaan Terbaik di Usia Tiga Tahun
Pengalaman dan kemampuan leadership menjadi faktor penting dan paling menentukan bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Jika pimpinan sebuah perusahaan memiliki pengalaman cukup dan kemampuan manajerialnya baik, sudah tentu perusahaan akan maju. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buton Seatan (Busel) dapat menjadi contoh.
BUMD yang dikomandoi Tamrin Tamim, ST. MT,ini membuat banyak pihak tergakum kagum. PDAM Busel ini dibentuk tahun 2016. Setahun kemudian, yakni 2017, PDAM Busel mampu menunjukan kinerja yang baik. Namun hanya mendapatkan kategori kinerja “Kurang Sehat” dengan skor 2,48. Pada tahun 2018, PDAM Busel dapat meningkatkan kinerjanya sehingga mendapat predikat “Sehat”.
Perwakilan BPKP Sultra yang aktif mengaudit keuangan BUMD itu melihat capaian kinerja PDAM Busel sebagai suatu yang luar biasa, dan bahkan belum pernah terjadi di Sulawesi Tenggara. Hanya butuh waktu dua tahun sudah bisa sehat. Atas prestasi itu, BPKP memberikan penghargaan kepada PDAM Busel pada 11 Juli 2019. Penghargaan itu diserahkan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara, Yan Setiadi, diterima Langsung Bupati Busel, H.La Ode Arusani, sebagai penanggungjawab penuh kegiatan BUMD.
Penyerahan penghargaan turut disaksikan BPPSPAM Kementerian PUPR, Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara serta stakeholder PDAM lainnya.
Untuk mendapat predikat sehat bagi PDAM tidaklah mudah. Sebab banyak aspek yang menjadi objek penilaian, tapi yang paling penting adalah adanya komitmen kepala daerah bagaimana menyelesaikan masalah kebutuhan air bersih bagi warganya. Indikator penilaiannya antara lain, pelayanan, keuangan, operasi dan sumber daya manusia (SDM). Termasuk capaian sub aspek cash ratio di aspek keuangan, aspek pelayanan pada sub aspek kualitas air pelanggan, aspek operasional pada sub aspek jam operasi layanan. (***)
Comments are closed.