SMKN 2 Mawasangka Kembangkan Industri Kerajinan, Hari Minggu Siswa Tetap Masuk Sekolah

BUTON TENGAH-Siswa SMKN 2 Mawasangka Kabupaten Buton Tengah tetap masuk sekolah pada hari Minggu. Kebijakan tersebut dilakukan pihak sekolah lantaran program pembelajaran di sekolah yang sedang mengembangkan industri kerajinan.

Kepala Sekolah SMKN 2 Mawasangka, Muchlis Hasym, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kebijakan sekolah di hari minggu merupakan hal baru di sekolahnya, etatapi bukan berarti siswa tidak ada liburnya.

“Waktu libur siswa berubah, yang biasanya hari minggu kami geser libur pada hari jumat,” kata Muchlis.

Dia menjelaskan, SMKN 2 Mawasangka yang berlokasi di Desa Gumanano, sebagian besar penduduknya didominasi wanita bekerja sebagai penenun kain tradisonal khas Buton.

Kondisi tersebut menjadi inspirasi bagi guru yang ada di SMKN 2 Mawsangka untuk mengembangkan industri kerajinan tenun menjadi souvenir berupa tas dan masker. Saat ini SMKN 2 Mawasangka sudah mulai memproduksi tas penyimpanan HP, masker dan tas untuk ibu rumah tangga, gantungan kunci dan gelang, tentu dengan khas tenunan tradisional.

“Karena fasilitas peralatan produksi kami masih sangat terbatas, hasil karya produk kreatif siswa seperti tas penyimpanan HP dan tas Ibu-Ibu yang kami produksi serta juga masker yang bercirikan tenunan tradisional,” ujarnya.

Pada kegiatan industri kerajinan, lanjut Muchlis, SMKN 2 Mawasangka melibatkan melibatkan dua jurusan yakni Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sebagai mendesain, sementara proses produksi melibatkan siswa jurusan busana.

Sementara pemasaran produk dilakukan di Pantai Mutiara yang pada hari minggu jadi tempat wisata bagi sebagian masyarakat sekitar Buton Tengah, yaitu masyarakat dari Kabupaten Muna Barat, Muna dan Kota Baubau.

Untuk memasarkan hasil produk siswa tersebut pihak sekolah menyiapkan gerai khusus di Pantai Mutiara sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan local.

Pihak sekolah menyiapkan sistim manajemen produksi yang dibagi tiga langkah, yakni bagian desaian, proses produksi dan pemasaran produksi. “Sistim kami bangun agar alur produksi bisa berjalan secara kontinyu,” kata Muclis. Selain itu pihak sekolah menetapkan hari Jumat sebagai hari libur karena hari minggu digunakan untuk kegiatan teaching factory yakni pembelajaran secara langsung dilakukan dilapangan.

Untuk meningkatkan jumlah produksi, pihak sekolah sesuai visi dan misinya yaitu menyiapkan siswa yang siap kerja, lanjut dan berwirausaha yaitu membeli mesin produksi dari dana BOS tahun 2021, tanpa mengorbankan prestasi akademik dan Non akademik, maka pihak sekolah menyesuaikan kondisi sistim pembelajaran yang ada dengan membagi ship secara bergiliran mulai tahap desain, produksi dan pemasaran.

Untuk meningkatkan kegiatan produksi tersebut Kepala SMKN 2 Mawasangka menekankan semua kegiatan semua jurusan diarahkan ke produksi, karena keberhasilan alumni SMK itu diukur seberapa banyak lulusannya yang membuka lapangan kerja dan serta hidup mandiri.

“Sebagai inspirasi bahwa rata-rata masyarakat yang ada sekitar Mawasangka adalah merantau sehingga nantinya mereka bisa mandiri bukan menjadi pekerja saja di tempat mereka merantau tetapi mereka membuka lapangan kerja sendiri,” tukasnya.

Dia menambahkan, kedepan sesuai program kerja, sekolah ingin membangun kemitraan dengan Dinas Parawisata Kabupaten Buton tengah untuk mempromosikan tempat wisata di Kabupaten seribu goa tersebut dengan membuka jurusan baru yaitu Multimedia yang membina putra daerah mawasangka menjadi talenta yang bisa mempromsikan destinasi wisata dengan media online.(adm)

You might also like More from author

Comments are closed.