Masuk Pondok Pesantren, Polres Baubau Himbau Cegah Paham Radikalisme

BAUBAU-Polres Baubau berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Munawwarah, Desa One Waara, Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah, Rabu 25 Agustus 2021. Giat tersebut dialkukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Pencegahan Penularan Covid.

Selain dalam rangka membangun silaturahmi, dan penggalangan di Pondok Pesantren, giat yang dipimpin Kanit IV Sat Intelkam Polres Baubau, AIPTU RAZAK, juga bermaksud mensosialisasikan, mendiskusikan pentingnya mengantisipasi masuknya paham radikal di Pondok Pesantren.

Menanggapi hal tersebut, Dr. KH. AMALUDDIN LA MANI, Lc, MA, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Munawwarah One Waara, menyatakan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya sering memberikan pemahaman kepada para santri dalam mencegah dan menetralisir masuknya paham radikal di Pondok Pesantren.

Misalnya, mengingatkan kepada para santri dan masyarakat umat muslim di sekitar, agar senantiasa menahan diri, menjaga kejernihan dan selalu memeriksa ulang setiap informasi yang beredar, sehingga tidak mudah terpancing oleh berbagai bentuk provokasi yang tidak bertanggung jawab, baik melalui informasi seseorang maupun pemberitaan yang ada.

Berikutnya, paham radikal adalah pemahaman agama yang dangkal, apapun alasannya tentu tidak dibenarkan oleh agama manapun, karena paham radikal bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain juga turut menjadi sasaran, bahkan keluarganya sendiri.

Menurut Dr. KH. AMALUDDIN LA MANI, radikalisme dapat dikatakan suatu faham atau cara fikir yang menjadi landasan untuk melakukan gerakan kriminal atau teror. “Dalam dunia pendidikan tidak bisa terhindar
dari fenomena-fenomena kekerasan yang menjadikan tujuan pendidikan gagal diraih,” ujarnya.

Dia menambahkan, radikalisme bisa muncul dari berbagai elemen dalam pendidikan. Secara umum
fenomena radikalisme dalam pendidikan lahir dari guru kepada siswa, dari siswa kepada guru dan juga dari orang tua atau masyarakat kepada elemen-elemen yang ada di dalam pendidikan.

Karena itu, Pondok Pesantren mempunyai peran penting dalam membentengi dari, dari faham radikalisme, karena pondok pesantren mengajarkan cara berpikir dan berkepribadian menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan, tidak condong kepada salah satu perkara saja, serta mengedepankan kebenaran secara umum.

Walaupun di Pondok Pesantren Al-Munawwarah tidak ditemukan kasus santri yang bergabung dengan kelompok-kelompok gerakan radikal, tetapi tidak tertutup kemungkinan ketika keluar atau sudah lepas dari pesantren ada beberapa yang bergabung dengan kelompok-kelompok / organisasi islam tertentu. “Sehingga pondok pesantren Al-Munawwarah mengantisipasi adanya kasus tersebut melalui penanaman nilai-nilai ideologi ahlusunnah wal jamaah dan penguatan pendidikan karakter dan pengajaran, dengan demikian, pendidikan pesantren sangatlah berperan penting dalam mencegah faham radikalisme.

Sementara Kanit IV Sat Intelkam AIPTU RAZAK, berharap, kepada para santri Pondok Pesantren Al-Munawwarah dan masyarakat Kab. Buton Tengah agar terus bersahabat dan bersinergi dengan Aparat Keamanan Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat, jika ada kejadian sekecil apapun segera Laporkan.

AIPTU RAZAK juga dihimbau para santri untuk memperhatikan keberadaan orang-orang baru dilingkungan tempat tinggalnya masing-masing, dengan cara melaporkan ke RT atau Kepala Desa jika terdapat pendatang baru.(adm)

You might also like More from author

Comments are closed.