Libatkan Pengusaha Pangan dan Petani Lokal, Pemkab Sosialisasi Pangan Sehat

WAKATOBI -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi melaksanakan sosialisasi keamanan pangan pada pelaku usaha Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di aula Hotel Wisata Wakatobi pada Jumat (26/11).

Sosialisasi melibatkan sejumlah pelaku usaha pangan serta petani sayuran dan buah di wilayah Pulau Wangi-wangi.

Kepala Dinas Ketahanan (Ketapang) Wakatobi, Sulaiman mengungkapkan, sosialisasi PSAT ini adalah bagian dari pengawasan dilakukan Pemkab upaya melindungi masyarakat (konsumen) dari pangan tidak sehat.

Sulaiman mengungkapkan, salah satu isu sentra nasional saat ini adalah persaingan bisnis pangan yang tidak sehat. Praktek ini tentu merugikan masyarakat akibat keracunan, sebab pangan yang dikonsumsi sudah terkontaminasi oleh bahan kimia yang tidak menyehatkan.

“Keamanan pangan adalah kondisi untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat merugikan serta mengganggu kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,” terang Sulaiman, dalam sambutannya di aula Hotel Wisata Wakatobi.

Makanya, untuk menghindari kondisi ini sambung dia, penting melibatkan para pelaku usaha serta petani sayuran dalam sosialisasi ini. Sosialisasi PSAT ini juga bagian dari pengawasan pangan di daerah.

Sulaiman juga melaporkan hasil uji sampel sayuran pangan lokal di dua Pasar Wangi-wangi yang masih hingga bebas dari pupuk berbahaya. Artinya, para petani di Wakatobi masih menggunakan pupuk sayuran yang aman untuk kesehatan konsumen.

“Kebetulan tadi pagi (Jumat 26 November), ibu pemateri kita ditemani staf Dinas Ketahanan Pangan Wakatobi sempat mengambil sampel bahan sayur seperti sayur bayam, terong dan tomat di dua pasar kita di Wangi-wangi. Dan alhamdulillha setelah diperiksa, hasilnya aman dikonsumsi atau bebas dari kontaminasi bahan pestisida,” bebernya.

Bupati Wakatobi, H. Haliana mengungkapkan, perlindungan masyarakat dari praktek bisnis pangan tidak sehat bagian dari tanggungjawab Pemkab. Namun untuk mencapai itu, Pemkab tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan kerjasama pengusaha pangan serta petani di daerah.

“Sosialisasi ini kita harus maknai bahwa bagian dari upaya kita memberikan pangan yang cukup, aman, sehat, higenis serta bergizi untuk kita konsumsi,” bebernya.

Politis PDI Perjuangan Wakatobi ini juga menyampaikan jika ketahanan pangan lokal adalah misi Pemkab untuk lima tahun kedepan. Tentunya ini tantangan Pemkab untuk mencukupi kebutuhan pangan daerah. Khususnya Disketapang dan Dinas Pertanian Wakatobi sebagai liding sektornya.

“Baik mengatur sirkulasi perdagangan pangan yang masuk maupun yang keluar di daerah, juga bagaimana Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian agar ketahanan pangan ini bisa kita tumbuh kembangkan di Wakatobi,” tukasnya.

Haliana melanjutkan, pengawasan pangan lokal yang sehat serta aman dikonsumsi penting ditingkatkan. Apalagi Wakatobi masuk 10 daerah prioritas pariwisata nasional. Terpenting Wakatobi kini digadang jadi daerah KSPN, tentunya pangan lokal atau yang masuk harus tetap aman dikonsumsi. (yus)

You might also like More from author

Comments are closed.