Wakil Walikota: Wujudkan Benteng Sebagai Warisan Dunia Bukan Perkara Mudah
BAUBAU- Wakil Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, menyatakan untuk mewujudkan Benteng Wolio sebagai Warisan Dunia bukanlah perkara mudah. Sebab banyak contoh dari daerah-daerah lain di Indonesia yang mengusulkan situsnya namun mengalami banyak hambatan dan tantangan.
Hal itu disampaikan La Ode Ahmad Monianse ketika memnutup kegiatan seminar Seminar Penguatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan Untuk Pengusulan Benteng Wolio sebagai World Heritage, pada Jumat (10/12/2021). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Balitbangda Kota Baubau
Kata Monianse, meski upaya menjadikan Benteng Wolio sebagai warisan dunia tersebut bukan perkara mudah, namun La Ode Ahmad Monianse meyakini akan adanya jalan untuk menggapai cita-cita besar tersebut. Untuk itu, maka harus memulainya secara perlahan dan penuh optimisme, dilakukan secara bertahap dan bersama-sama, serta tetap melihat potensi dan kekuatan daerah.
Dalam seminar, ada 5 peneliti sejarah dan budaya, yang turut amabil peran, mereka adalah La Ode Abdul Munafi, Tasrifin Tahara, La Ode Malim, Tasran, dan Dinna Dayana.
Menurut Monianse, tim peneliti adalah mereka yang banyak terlihat dalam hal kebudayaan dan kesejarahan di daerah, termasuk melihatnya dalam perspektif hukum, sehingga kapasitas Pemangku Kebudayaan pada pokok penelitian ini dapat terurai secara ilmiah, dan benar-benar menjadi pola acu mengusulkan Benteng Wolio sebagai Warisan Dunia pada Unesco,
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse menuturkan, secara umum, upaya pengusulan Benteng Wolio sebagai Warisan Dunia (Wordl Heritage) adalah salah satu bentuk promosi cagar budaya ke taraf Internasional. Di mana, Benteng Wolio tersebut akan di daftarkan di United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organizatiom (Unesco).
“Pendaftaran ini tentu akan bermanfaat untuk perlindungan cagar budaya dimaksud, termasuk keberlanjutannya juga ikut terjaga, namun sekali lagi, ini bukan perkara mudah dan murah. Oleh sebab itu, seminar akhir ini sebagai cara kita memulai, agar bisa menemukan langkah-langkah akademik yang kemudian dipakai sebagai rujukan pada pengusulan nantinya,” pungkasnya.(adm)
Comments are closed.