Kanit IV Sat Intelkam Polres Baubau AIPTU RAZAK Temui Ketua MUI Buton Tengah
KEPTONNEWS.COM-Kanit Sat Intelkam Polres Baubau Aiptu Razak melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Buton Tengah, dalam rangka pengumpulan bahan keterangan berkaitan dengan adanya kelompok Khilafatul Muslimin di Kabupaten Buton Tengah.
Pertemuan berlangsung pada 16 Februari 2022. Sat Intelkam meminta pandangan Sdr. Dr. KH. AMALUDDIN LA MANI, Lc, MA, terkait kelompok Khilafatul Muslimin di Kabupaten Buton Tengah dalam rangka mencegah dan menetralisir berkembangnya paham radikal.
Pada kesempatan tersebut, Amaluddin, menjelaskan, bahwa sesuatu hal yang berkaitan dengan pribadi, organisasi apapun, secara agama, dilihat dari sudut akidah, misalnya dimana letak penyimpangannya dan dari sisi ibadah dimana perbedaan dengan yang lainnya, namun ketika sudah memandang bahwa yang lain itu adalah tidak benar dan mereka yang paling benar ini berarti sudah bermasalah, karena pada umumnya, yang namamnya muslim itu, berkaitan dengan kalimat “Lailahaillallah”
“Ketika sudah mengeluarkan orang yang sudah bersahadat, ini berarti sudah bermasalah, misalnya Rasul menyampaikan jangan pernah kalian mencela, seperti contoh, rumah kita ditiup angin kencang, sehingga rumah kita roboh, maka kata Rasul tetap saja kalian jangan melaknat angin.
“Karena sesungguhnya ketika kalian melaknat sesuatu dan ternyata tidak tepat, maka itu akan kembali pada kita, sama dengan ketika mereka menyikapi yang lain tidak benar, berarti itu sudah tidak betul, maka perhatikan dari cara kesehariannya, kalau selama ini menyakini kamilah yang paling benar dari segi kekhalifahan, bahwa khilafah kamilah yang paling benar, yang lain itu tidak benar atau kelompok – kelompok yang menghalalkan harta dan milik orang lain dengan anggapan, bahwa selain dari kelompok kita itu adalah keluar dari Islam, sehingga bisa mengambil hak mereka, keyakinan – keyakinan seperti inilah yang dianggap menyimpang,” tegasnya.
Amaluddin juga menjelaskan, bahwa kalau ada kelompok – kelompok tertentu memiliki keyakinan spesifik, seperti meyakini bahwa di negeri ini harus kekhilafahan, artinya selain system kekhilafahan berarti system itu adalah Thagut dan harus dimusnahkan, maka yang seperti inilah yang tidak benar. “Karena dari pemikiran – pemikiran itulah yang bisa melakukan tindakan – tindakan melampaui batas, namun ada juga kelompok tertentu yang menganggap kelompok mereka yang paling benar, tetapi tidak berarti yang lain harus dimusnahkan karena kelompok – kelompok itu biasanya ada yang ekstrim dan ada yang biasa,” tukasnya.
MUI melihat kelompok Khilafatul Muslimin selama ini dari aspek ibadahnya tidak ada yang berbeda dengan ibadah islam pada umumnya, dan belum ada yang menyimpang, namun tidak mengetahui persis aktivitas – aktivitas lain yang tidak diketahui, karena setiap acara ataupun kegiatan – kegiatan seperti Takziah dan kegiatan ceramah selalu mereka hadir seperti masyarakat pada umumnya, tidak ada yang menunjukan perbedaan – perbedaan.
Hanya saja MUI belum mengetahui banyak tentang kegiatan pengajian atau kajian – kajian yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.
Bahwa kelompok Khilafatul Muslimin tidak mempermasalahkan tentang kenabian, tetapi yang dipermasalahkan tentang Khilafah, kepemimpinan yang mereka yakini sebagai pemimpin mereka / Khalifah yang mereka yakini serta terkait pemindahan zakat, dimana sebagian penghasilan setiap pengikut Khilafatul Muslimin mengharuskan membayar zakat ke pusat Khilafatul Muslimin di Lampung, karena terkait pemindahan zakat itu masih dalam pembahasan, apakah boleh zakat orang disuatu daerah dipindahkan ke tempat lain dan penggunaannya dipergunakan untuk apa.
Bahwa MUI menganggap suatu kelompok / organisasi pasti ada kegiatannya yang tertutup diluar pengetahuan orang banyak, dan juga pasti ada kajian – kajian, karena apabila suatu kelompok / organisasi sudah tidak aktif melakukan kajian – kajian berarti kelompok tersebut sudah mulai lemah berorganisasinya namun apabila masih kokoh organisasinya berarti masih tetap melakukan kajian – kajian, seperti kelompok Khilafatul Muslimin kalau tidak ada kajian – kajiannya pasti mereka tidak akan bertahan.(adm)
Comments are closed.