Gugurkan ARG, Pokja ULP Barang dan Jasa Kabupaten Buton Dinilai “Main Mata”

PASARWAJO- Pokja Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Buton dinilai “main mata” dalam menetapkan pemenang tender proyek. Pasalnya, terdapat perusahaan yang seharusnya ditetapkan menjadi pemenang, tetapi Pokja Pengadaan Barang/jasa memilih menetapkan perusahaan lain sebagai pemenang.

Hal tersebut terjadi pada tender Kontruksi Fisik Pasar Rakyat Wajah Jaya. di Paket tersebut, CV Agung Raya Group, merupakan perusahaan penawar terendah keempat, dengan nilai penawaran Rp. 2.419.174.204.92. Agung Raya Group sudah memenuhi semua persyaratan untuk ditetapkan sebagai pemenang tender.

Panitia Pokja sudah melakukan klarifikasi dan pembuktian atas semua dokumen, dan menyatakan semua telah lengkap. Namun paniti malah memenangkan CV Lisyandi. Perusahaan ini menawar Rp. 2.674.910.734 yang merupakan perusahaan penawar paling tinggi.

Atas hal tersebut, CV Agung Raya Group melayangkan surat sanggahan  kepada Pojka pengadaan barang dan jasa Kabupaten Buton. Melalui sanggahaannya, Agung Raya Group (ARG) keberatan tidak dittapkan atau diumumkan sebagai pemenang tender, padahal sudah memenuhi semua syarat dokumen dan layak ditetapkan sebagai pemenang.

Namun Pokja justru menggugurkan ARG dengan alasan pengalaman personil ahli muda K3 konstruksi tidak sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen pemilihan, diamana tanggal penerbitan SKA Muda ahli K3 konstruksi yaitu tanggal 09 desember 2020` sedangkan pengalaman yang dilampirkan ARG yaitu tahun 2019 dan 2020.

Alasan Pokja menggugurkan ARG dinilai mengada ada. Sebab saat pembuktian dan klarifikasi, semua dokumen sudah dinyatakan lengkap oleh Pokja. Personil ARG menduga kalau Pokja sengaja mencari cari alasan untuk menggugurkan ARG karena Pokja terindikasi main mata untuk menetapkan perusahaan tertentu sebagai pemenang.

Dalam tender prokyek Pasar Wajah Jaya, personil ARG mensinyalir ada kong kali kong pihak Pokja ULP. Sebab, pihak ARG sempat menerima tawaran uang mundur. adm)

You might also like More from author

Comments are closed.