Walikota Baubau Presentasekan Capaian Program Pembangunan di Gedung Maedani
BAUBAU-Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse memaparkan berbagai pelaksanaan program yang telah dicapai pemerintah kota Baubau dimasa kepemimpinan Tampil-Manis selama empat tahun. Capaian program itu dipaparkan Monianse di gedung Maedani, bertepatan dengan momentum peringatan hari ulsng tshun Baubau ke-481 dan Hari Jadi Kota Baubau ke-21 sebagai daerah otonom tahun 2022.
Monianse menyampaikan kepada masyarakat bahwa apa yang telah ditetapkan pihaknya dalam visi-misi pemerintahan dan pembangunan yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah berjalan pada arah yang benar (on the right track).
“Walaupun mungkin ada sedikit adaptasi dan deviasi, namun secara substantif tidak merubah orientasi yang sudah ditetapkan. Secara konsisten pembangunan Baubau selalu mengacu pada prinsip-prinsip yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan, dimana pendekatannya merujuk pada empat pilar pembangunan Kota Baubau yakni sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi dan budaya,” paparnya, pada ekspose 4 tahun Tampil-Manis yang digelar di Gedung Maedani Baubau, Kamis.
Ia menyampaikan, keberhasilan pencapaian pembangunan selama 4 tahun Tampil Manis teridentifikasi dari capaian 20 target indikator kinerja utama kepala daerah dimana tercatat 10 indikator memperoleh predikat hijau atau melampaui target tahunannya sesuai target RPJMD sebelum akhir periode, 5 indikator berpredikat kuning atau tercapai sesuai target tahunannya, dan 5 indikator berpredikat merah atau berada dibawah target tahunannya dan harus mendapatkan perhatian lebih dalam pencapaiannya. Dan jika ditinjau relevansinya terhadap keberhasilan pelaksanaan masing-masing misi pembangunan terdapat enam capaian.
Pertama, capaian misi Kota Baubau tertib, terindikasi dari 4 indikator yang secara kumulatif dapat dinyatakan telah terlaksana dengan sangat baik, yakni pertama predikat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dari kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi terus meningkat skornya mencapai predikat B dari target BB pada akhir masa jabatan, kedua laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) dari Kemendagri mencapai predikat tinggi dari target sangat tinggi, ketiga opini Badan Pemeriksaan Keuangan terhadap tingkat akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah berhasil mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk ketujuh kalinya, dan keempat indeks kepuasan masyarakat untuk pelayanan publik yang mencapai 3,36 poin dari target akhir RPJMD 3,97 point.
Kedua, capaian misi Kota Baubau aman, dari hasil pengukuran 3 indikator, pertama crime clock (selang waktu kejahatan) menurun menjadi 15 jam 36 menit dari 5 jam 45 menit 36 detik pada tahun sebelumnya, telah melampaui target akhir RPJMD yakni 7 jam 20 menit 50 detik.
“Dari segi tindak pidana kriminalitas, tercatat terjadi penurunan kasus sebesar 22,94 persen dari 310 kasus pada tahun 2020 menjadi 239 kasus pada 2021. Kedua, indeks resiko bencana 194,80 poin stabil selama 2 tahun terakhir, dan ketiga, indeks kerukunan antarumat beragama 73,83 poin sedikit menurun dari tahun sebelumnya tapi tetap on the track telah mendekati target akhir sebesar 80,30 poin. Kondisi ini mengindikasikan selama 4 tahun pemerintahan tampil manis kita telah berhasil menjaga situasi daerah yang kondusif, memelihara toleransi antarumat beragama dan kesadaran hukum masyarakat, serta menjaga kestabilan kondisi kehidupan berdemokrasi di Kota Baubau,” terangnya.
Ketiga, capaian misi kota baubau maju, diukur dari pencapaian 5 indikator yakni pertama, rata-rata lama sekolah telah mencapai 10,91 tahun dari target 11 tahun, kedua, harapan lama sekolah 15,17 tahun telah melampau target 15 tahun, ketiga, angka harapan hidup mencapai 71,25 tahun dari target 72 tahun di akhir periode RPJMD, keempat, indeks pembangunan gender (idg) 90,27 poin dari target 90,77 poin diakhir periode, dan kelima indeks gini mencapai 0,443 poin sedikit menurun dari tahun sebelumnya 0,4040 poin, terindikasi terjadi perluasan kesenjangan antarpendapatan di Kota Baubau.
“Terkait pencapaian misi ini, Baubau juga berhasil memperoleh berbagai penghargaan, diantaranya sanitasi total berbasis masyarakat (stbm) award, penghargaan bebas frambusia dan penghargaan kota sehat dengan predikat Swasti Saba Wistara dari Menteri Kesehatan, penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI, serta berbagai penghargaan di bidang pendidikan, baik ditingkat nasional maupun regional, yang menunjukkan keberhasilan kita dalam membina putra-putri bangsa,” paparnya.
Keempat, lanjut Wali Kota, capaian misi Kota Baubau populer, diukur dari pencapaian 4 indikator yakni 1. tingkat pertumbuhan nilai investasi 2,55 % menurun signifikan dibanding tahun sebelumnya 12 % dari target akhir 9,60%, 2. laju pertumbuhan PDRB sektor perdagangan dan industri 4,99% meningkat signifikan dari tahun sebelumnya -4,81%, 3. laju pertumbuhan pdrb sektor pariwisata 1,26 meningkat dari 1,06% pada tahun 2020, dan 4. indeks pembangunan kebudayaan belum terukur.
“Laju pertumbuhan PDRB sektor perikanan/pertanian 3,15% menurun dari tahun 2020 4,83% dalam penyelenggaraan misi ini, kami berhasil memperoleh penghargaan penggagas pembangunan Kota Baubau, yang dianugerahkan oleh lembaga prestasi Indonesia dunia (leprid) pada tahun 2022,” ujarnya.
“Tantangan kedepan popularitas sebuah kota semakin kompleks tidak hanya sekedar jejak historis akan tetapi kejelian warga dalam memunculkan keunggulan atau keunikan atau ”sesuatu” yang tidak dapat ditemui di tempat lain akan menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan dengan daerah lain yang di era otonomi ini semua daerah berpacu untuk menjadi lebih unggul, lebih baik, lebih menarik dibanding daerah lain. Karenanya pemerintah terus mengupayakan pelaksanaan event-event baik skala daerah, regional maupun nasional, diantaranya Porprov Sultra ke-14, Jambore PKK, Raimuna, Musrenbang provinsi, dll yang selama tahun 2021-2022 terasa sangat signifikan dampaknya baik bagi popularitas maupun dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya lagi.
Kelima, kata Ahmad Monianse, capaian misi Kota Baubau indah, diukur dari pencapaian 2 indikator yakni 1. indeks kualitas air 0,67 poin menurun dari capaian 0,46 poin pada tahun sebelumnya, 2. indeks kualitas udara 86,50, menurun dari capaian 86,19 pada tahun sebelumnya, namun telah mendekati target akhir RPJMD sebesar 88 Kota Baubau yang sebelumnya telah berhasil memperoleh penghargaan adipura selama 4 kali berturut-turut hingga tahun 2019, namun kemudian terkendala oleh pengelolaan sampah yang belum sesuai standar nasional.
Keenam, capaian misi kota baubau lancar, diukur dari indeks konektivitas wilayah Baubau tercatat sebesar 49,80 ditahun keempat Tampil Manis dari target 70,00 diakhir periode 2023 atau kinerjanya telah mencapai 71,14%.
“Dalam rangka mewujudkan misi keenam Kota Baubau yang lancar, pemerintah kota juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas melalui penanganan jalan dan jembatan, pembangunan bandara dan pelabuhan, serta dukungan sarana dan prasarana perhubungan lainnya,” terangnya.
Ia juga menyebutkan, dalam spektrum yang lebih luas penyelenggaraan pembangunan ditujukan untuk pencapaian visi yang tertuang dalam RPJPD maupun RPJMD Kota Baubau.
“Dalam spektrum yang lebih sempit dan spesifik implementasi arah kebijakan tersebut diwujudkan dalam bentuk pembangunan pertahun berupa proritas yang diturunkan dalam program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah melalui pendekatan bidang-bidang pemerintahan,” tuturnya..(adm)
Comments are closed.