RKPD Kota Baubau Fokus Pada Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Infrastruktur

Bencana Nasional Pendemi Covid-19 dan Inflasi Jadi Tantangan Pemerintah Kota Baubau

BAUBAU-Plt. Kepala Bappeda Baubau, Dahrul Dahlan SSTP MSi menyatakan, pemerintah Kota Baubau yang saat ini dipimpin La Ode Ahmad Monianse menghadapi dua tantangan tersendiri yang tak dapat dihindari, yakni bencana nasional pandemi covid-19 dan terjadinya inflasi.

Meski menghadapi dua problem tersebut, Pemkot Baubau, lanjut Dahrul Dahlan, Pemkot Baubau tetap pada rule map konsep pembangunan sesuai Visi Misi, mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJP).

Dikatakan, rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Baubau tahun 2023, fokus pada infrastruktur dan pemulihan ekonomi. RKPD tersebut tengah pembahasan di DPRD Baubau, yang pada 2023 merupakan tahun terakhir periode RPJMD 2018-2023, dibawah kepemimpinan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.

Program agenda prioritas infrastruktur yang akan diprioritaskan, jalan lingkar yang anggarannya dari pinjaman daerah sekira Rp.160 miliar. Ada pula beberapa program prioritas yang disiapkan Pemprov Sultra, seperti Sarana Olah Raga (SOR), dan kolam renang di Kelurahan Lowu-Lowu Kecamatan Lea-Lea, serta patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin (Oputa Yii Koo) di tepi pantai Kotamara.

Program agenda prioritas pemulihan ekonomi untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Salah satu implementasi program tersebut dengan menggelar event untuk UMKM.

“Mudah-mudahan di momen ‘Haroana Baubau’ (HUT Baubau) tahun depan, kita bisa buat jauh lebih besar. Kemudian di moment HUT RI, juga kita buat event ‘Cinta Tanah Air’ untuk bisa menyiapkan kembali buat UMKM seperti yang sudah kita gelar tahun ini,” ujar Dahrul Dahlan, Sabtu (26/11/22).

Lebih lanjut Dahrul menguraikan, pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi, Pemkot Baubau juga akan menggenjot beberapa indikator pembangunan yang masih minim, yang terdampak pandemi Covid-19, anrara lain sektor perikanan, pariwisata dan pertanian.

“Itu juga kita coba akselerasi lagi, supaya kembali normal targetnya, karena pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian kita. Termasuk naiknya angka kemiskinan dan pengangguran,” ungkapnya.

Ia berharap, tahun 2023 mendatang, seluruh indikator kinerja pembangunan, khususnya indikator makro, bisa tuntas, menekan angka kemiskinan dan pengangguran (adm)

You might also like More from author

Comments are closed.