Ketua Fraksi PKS DPRD Sultra Hadiri Peringatan Maulid di Masjid Jila Ul Qulub Benteng Sorawolio

BAUBAU-Anngota DPRD Provinsi Sultra Muh Polli menyempatkan diri menghadiri peringatan maulid nabi besar SAW di Masjid Jila Ul Qulub di Benteng Sorawolio Kota Baubau pada jumat 13 oktober 2023. Pada peringatan maulid tersebut, Ketua Fraksi PKS DPRD Sultra ini bertemu para tokoh agama setempat, salah satunya La Ode Muhammad Abduh, ST (Khatib Masjid Tua Jila Ul Qulub benteng Surawolio).

Menurut Muhammad Abduh, Perayaan Maulid Nabi atau di Kesultanan Buton dikenal dengan sebutan Haroana Maludhu bertujuan sebagai wujud syukur akan lahirnya sang pembawa petunjuk yaitu Rasulullah Muhamaad SAW. “Oleh sebagian besar ulama, juga orang tua kita di Buton dahulu, berkeyakinan jatuh pada bulan Rabiul awal dan ini berlangsung turun temurun sejak kerajaan Buton berubah menjadi kesultanan yang hingga saat ini tradisi ini terus dipertahankan,’ kata Muh Abduh.

Muh Abduh mengakui terjadi perubahan-perubahan dalam pelaksanaan acara maulid dikarenakan perkembangan zaman, namun secara hakikatnya makna kesyukuran akan lahirnya Rasulullah Muhammad SAW tetap terjaga.
Perayaan maulid nabi atau haroana maludhu diawali dimana sara ogena (atau perangkat kesultanan) juga sara kidina (perangkat masjid agung keraton wolio) mengadakan ritual adat yang disebut Gorana Oputa atau permohonan sultan. ‘Ini bermaksud agar diharapkan sultan yang memerintah saat itu diberikan rahmad oleh Allah SWT untuk mampu menjalankan apa-apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Setelah itu barulah dilanjutkan oleh masyarakat atau yang dikenal dengan istilah “maludhuna mia bari” atau maulidnya orang banyak,’ ujar Muhammad Abduh.

Dia menambahkan, untuk masjid Jila ul qulub di benteng surawolio yang merupakan masjid budaya penyangga masjid agung keraton wolio mengadakan haroana maludhu atau perayaan maulid nabi langsung dirangkaikan dengan maludhuna mia bari atau maulidnya orang banyak. “Ini dilaksanakan dipenghujung bulan Rabiul awal, tujuannya untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang bernazar melakukan haroana maludhu atau ingin merayakan maulid nabi, namun mungkin karena kesibukan sehingga belum sempat merayakan haroa maludhu baik di rumahnya atapun ditempat lain untuk dapat bersama-sama dilakukan di masjid ini, dan saat ini bisa dilihat di masjid ini, disamping ada talang tombu atau talang milik perangkat masjid yang berisikan makanan, ada juga talang-talang lain yang diisi oleh masyarakat” katanya.

Setelah ritual maulid dilaksanakan, dimana ritual tersebut isinya diawali dengan pembacaan al fatehah secara bersama-sama kemudian dilanjutkan pembacaan kitab maulid syaraful anam yang berisikan sirah nabawiyah atau kisah Rasulullah SAW, kemudian ditutup dengan doa oleh perngkat masjid, dilanjutkan saling bersalaman antara perangkat masjid dengan jamaah,lantas sesama jamaah dimana saat bersalaman terucap kalimat saling mendoakan yang isinya semoga Allah memberikan ketetapan Iman dalam Islam, dimudahkan rezeki baik rezeki didunia lebih-lebih diakherat,diberi umur panjang agar dapat berjumpa lagi dengan maulid nabi tahun depan.

Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama saling berhadapan ditalang yang sama tanpa memandang usia, pangkat ataupun golongan. “Karena maludhuna mia bari ini atau maulidnya orang banyak bertujuan di samping bersyukur dengan kelahiran sang pembawa petunjuk yaitu Rasulullah SAW juga bertujuan mempererat tali silturahmi tanpa memandang strata, seperti pak Poli yang kebetullan hadir di sini yang orang tahu duduk sebagai anggota DPRD Propinsi Sultra dari PKS, ketika berada di masjid untuk sama-sama merayakan maulid nabi .. tidak ada jamuan khusus… karena apa yang kami selaku perangkat masjid makan,pak poli makan juga masyarakat makan sama rasanya karena berasal dari talang yang sama tinggal pilih-pilih saja mana isi talang yang sesuai selera dari talang-talang yang ada di depan kita’tutup Muh Abduh. (adm)

You might also like More from author

Comments are closed.