HADIR DENGAN WAJAH BARU, IDI CABANG BAUBAU ADAKAN PEMERIKSAAN GRATIS DAN BERBAGI TAKJIL DI BULAN RAMADHAN
BAUBAU–Selama bulan ramadan tahun ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang kota baubau mengadakan berbagai kegiatan sosial, termsuk membagikan takjil kepada masyarakat umum. Pada pada Ahad 31 Maret 2024 bertempat di gedung serbaguna Arasalana, kelurahan Lamangga, IDI menggelar kegiatan buka bersama yang dirangkaikan dengan pembagian takhil.
Kegiatan sosial IDI selama ramadan dimulai dari tanggal 17-31 Maret 2024, dengan melakukan
pembagian takjil 2 kali, melakukan pemeriksaan gratis ke pondok pesantren, dan puncak seluruh rangkaian kegiatan diadakan Bukber yang dirangkaikan dengan pemaparan materi untuk dokter-dokter baru terkait OBSTETRI dengan masud menambah pengetahuan para dokter.
Ketua IDI Cabang Kota Baubau, dr. Sulyanti Rachman Badawi saat diwawancara menuturkan, kegiatan bukber hari ini itu merupakan rangkaian dari seluruh kegiatan IDI kota Baubau yang setiap tahun selalu berbagi “Kegiatan IDI dalam berbagi tahun ini adalah tahun kedua kami laksanakan.
“Pada tahun ini selain kita melakukan kegiatan bagi-bagi takjil, kita juga melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, dan melakukan edukasi kepada pesantren
dan kemudian memberikan bantuan dan adapun acara hari ini merupakan puncak dari acara IDI berbagi,” Kata Sulyanti Rachman Badawi.
Salah satu titik pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gratis adalah pesantren Al-Madinah, disana ada sekitar 30 santri yang dapat layanan pemeriksaan kesehatan. “Kita memilih pesantren tersebut, karena memang pesantren tersebut banyak mengalami kasus kesehatan, diantaranya; iklimnya yang masih kurang bagus, lingkungan pesantren yang belum terlalu memperhatikan kebersihan. jadi itu alasan kuat kami memilihan pesantren Al-Madinah, ujarnya.
Ditambahkan, walaupun sudah 7 tahun berdiri, namun keadaanya masih sangat mengkhawatirkan, belum terlalu banyak sentuhan dari para dermawan. “Maka dari itu, kegiatan ini saya sengaja adakan supaya ada yang bisa membantu pesantren tersebut. Dan juga kemarin kita sudah memeriksa 30 santri, dan hasilnya kita menemukan ada beberapa kasus diantaranya; ada rabies, dan ada juga kasus stunting yang dialami oleh seorang bayi dan masih dalam tahap pengawasan puskesmas,” kata Sulyanti.(adm)
Comments are closed.