Rp 18 Milyar Untuk Penataan Pantai Yoro Binongko
WAKATOBI,KEPTONNEWS.COM-Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi tahun 2022 ini, diprioritaskan untuk kegiatan penataan daya tarik wisata Pantai Yoro di Kelurahan Wali, Kecamatan Binongko. Dari anggaran sekira Rp 18 milyar tersebut sejumlah fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata di Pantai Yoro akan digarap.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Pariwisata (Dispareakraf) Wakatobi, Nadar menerangkan bahwa proyek pusat
ini mulai dikerjakan pada akhir Juni 2022 mendatang. Ada pusat kuliner, ruang parkir, pusat informasi pariwisata, pusat souvenir, dive center, serta jalan akses kawasan wisata Pantai Yoro bakal dibangun.
“Untuk DAK Dinas Pariwisata kita ada DAK Fisik dan DAK Non Fisik. DAK Fisik itu pengalokasiannya ada satu paket yaitu lokasinya di penataan daya tarik wisata Pantai Yoro di Kecamatan Binongko,” terang Nadar ditemui diruang kerjanya pada Selasa (15/3).
Katanya, proyek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut kini masih dalam proses seleksi konsultan perencanaan. Dokumen lingkungan dan dokumen master plannya sudah ada. Begitu pun readiness criteria lahan sebagai syarat utama proyek DAK telah dilengkapi oleh Pemda Wakatobi.
“Sekarang ini untuk pembangunan objek wisata dari DAK memang status lahannya harus clear and clear, dan harus milik pemerintah daerah. Kalau tahun lalu clear and clear lahannya misalnya cukup dengan hibah atau surat keterangan, tapi sekarang itu pemerintah pusat harus sertifikat,” bebernya.
Selain dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tambah Nadar, di tahun 2022 ini pihaknya juga punya Dana Alokasi Khusus (DAK) Non fisik yang memprioritaskan sebanyak tujuh paket kegiatan pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan pelayanan kepariwisataan di daerah.
“Seperti yang dilaksanakan juga pada tahun-tahun sebelumnya. Hanya menunya saja yang disesuaikan dengan konteks kebutuhan, yakni ada pemandu wisata, selam, eko wisata, untuk home stay, ada untuk tata kelola pariwisata, pengelolaan untuk kebersihan atau sanitasi, untuk desa wisata, termasuk juga untuk digital marketing,” tambahnya. (gayus)
Comments are closed.