Soal memaknai Arti Pasali Orang Buton, KNPI Baubau Minta Kominfo Sultra Beri Klarifikasi Ulang
BAUBAU, KEPTONNEWS.COM-Soal viralnya video Gubernur Sultra dan Ketua DPRD Sultra yang menghambur uang pada acara pentas peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Buton Utara ke 15 kian menuai banyak perdebatan
Hal itu diklarifikasi oleh Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badalla, Ia menyebutkan bahwa hal tersebut adalah bagian dari tradisi kebiasaan orang Buton yang disebut sebagai pasali.
Menanggapi pernyataan itu, DPD KNPI Baubau, La Ode Rizki Satria menilai bahwa kadis Kominfo Sultra patut berdialog dengan beberapa tokoh yang paham akan tradisi dan kebudayaan masyarakat Buton.
Sebab Menurut Mantan Ketua Umum HMI Cabang Baubau itu, Pasali merupakan sebuah tradisi orang Buton yang didalamnya dibungkus dengan estetika dan punya ketentuan sebagaimana turun temurun dilakukan oleh masyarakat.
Seperti yang diketahui pasali dalam kebiasaan masyarakat Buton tidak berkesan memamerkan kekayaan ataupun menghambur-hambur uang karena ada nilai yang melekat didalamnya sehingga tidak boleh disamakan dengan Sawer pada umumnya sebagaimana yang mungkin menjadi kebiasaan kadis Kominfo secara pribadi ataupun Tradisi Sawer yang dilakukan oleh masyarakat diluar Buton.
“Kami tidak mempersoalkan apa yang dilakukan oleh Gubernur Sultra dan Ketua DPRD Sultra yang menghambur-hambur uang. Bisa jadi kebiasaan seperti itu mungkin merupakan kebiasaan orang kaya dan berduit yang tidak begitu menggap akan pentingnya uang sehingga dihambur-hambur sperti kulit kacang”, ucap Rizki melalui realesnya, Minggu, 3 Juli 2022
Hal yang paling disayangkan, Lanjut Ketua Umum DPD KNPI Baubau ini adalah pernyataan Kadis Kominfo yang merupakan perpanjangan tangan Gubernur Sultra yang manganggap bahwa perbuatan tersebut bagian dari tradisi orang Buton.
“Sebagai orang Buton kami khawatir pernyataan ini akan liar dan orng akan menganggap bahwa prosesi pasali sebagaimana yang dipertontonkan pejabat-pejabat tersebut”, lanjut ya
Ia menambahkan, Buton merupakan salah satu eks kesultanan yang menanamkan nilai-nilai keislaman didalamnya dan nilai itu masih dijaga dengan baik oleh masyarakatnya hingga saat ini.
“Kami meminta dengan tegas agar yang bersangkutan dapat mengklarifikasi pernyataannya agar orang tidak menyalahartikan prosesi pasali yang ada yang ada di Buton”, tutupnya. ( adm)
Comments are closed.