Asisten II Buka Pelatihan Fotografi Produk Menggunakan Smartphone Bagi Pelaku UMKM

BAUBAU- Asisten II Setda Kota Baubau, Hj. Asmahani hadir membuka kegiatan pelatihan yang digelar Dinas Koperasi dan UKM. Kali ini, pelatihan yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM pada 30 April 2024 di aula Hotel Mira Baubau, fokus pada pelatihan fotografi produk menggunakan smartphone bagi pelaku UMKM.

Asisten II Setda Kota Baubau Hj Asmahani yang mewakil Pj. wali Kota Baubau menuturkan, melalui kegiatan pelatihan ini para peserta diharapkan dapat menguasai ataupun minimal mengetahui dasar fotografi dan juga pelaku UMKM menguasai dua media penjualan, baik media offline maupun online.

Bebrapa makanan yang merupakan hasil produksi dari para pelaku UMKM di Kota Baubau diperkenalkan saat pelatihan. FOTO; KEPTONNEWS.COM

“Kita ketahui bersama, di era serba online sebenarnya memberikan banyak peluang bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan produk usahanya,” tutur Asmahani dalam sambutannya.

Namun, lanjut dia, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh UMKM adalah terbatasnya kemampuan/keterampilan untuk menguasai teknologi digital atau smartphone yang terus berubah.

Serta untuk membantu UMKM dalam meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnisnya agar tetap survive dan berkembang, itu dibutuhkan kemampuan fotografer produk untuk mendukung digitalisasi UMKM agar dapat menghasilkan karya foto yang kreatif terhadap produk yang ditawarkan.

“Fotografi produk berperan sangat besar terhadap penjualan online karena hasil foto tersebut akan berpengaruh terhadap pembelian pelanggan,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Koperasi dan UKM Baubau Aliman mengatakan, pelatihan hari ini adalah pelatihan fotografi untuk para pelaku UMKM. Adapun pesertanya, lanjut Aliman, berjumlah 50 orang pelaku UMKM.

Diharapkan, pelaku UMKM ini yang tadinya belum mengenal tata cara melakukan pemotretan atau sudah mengenal tapi masih tidak sesuai dengan standar diharapkan mereka semakin bagus sehingga nanti bisa memikat konsumen atau pelanggannya dan meningkatkan kualitas produknya.

“Memang di era media seperti sekarang, sebagian besar kita ini sudah tau memotret tapi belum tentu hasil potretnya itu memenuhi standar kualitas. Sehinga dengan ini kita lakukan pelatihan supaya ada kesamaan pandangan, kesamaan visi bahwa minimal pemotretan produk itu seperti ini,” pungkas Aliman.(adm)

You might also like More from author

Comments are closed.