Upaya Pengendalian Inflasi di Kota Baubau Menjelang Nataru

Baubau- Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, di bawah kepemimpinan Muh Rasman Manafi sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota, terus berupaya menjaga stabilitas inflasi di kota itu dengan berbagai langkah inovatif.

Salah satunya adalah menggalakkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam tanaman produktif seperti cabai dan sayur-mayur.

Menurut Rasman, inisiatif ini membantu warga untuk mengurangi ketergantungan pada pasar, terutama saat harga kebutuhan pokok seperti cabai melonjak.

“Jika masyarakat memanfaatkan pekarangan mereka, saat harga cabai melonjak, mereka tidak akan terbebani,” ujarnya.

Ketua TP PKK Kota Baubau, Reffiani Dwiatmo Rasman, juga menambahkan bahwa pemanfaatan pekarangan sudah diterapkan secara aktif di wilayah Gonda Baru.

Warga di daerah tersebut dikenal memanfaatkan pekarangan untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (Toga), sayur-sayuran, hingga tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis.

“Program ini tidak hanya membantu menekan inflasi tetapi juga berdampak positif dalam mengurangi kemiskinan ekstrem di Baubau,” jelas Reffiani.

Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman Untuk Tekan Inflasi

La Ode Ali Hasan

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, La Ode Ali Hasan, melaporkan bahwa angka inflasi di Baubau berhasil menurun dalam tiga bulan terakhir. Namun, menurutnya, yang terpenting adalah menjaga inflasi agar tetap stabil.

“Kita berharap ke depan, bukan harus turun terus, tapi inflasi itu harus terjaga atau stabil,” ujarnya.

Terkait ketersediaan bahan pokok, La Ode Ali Hasan meyakinkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah Kota Baubau menjamin kecukupan pasokan kebutuhan pokok melalui koordinasi dengan para pelaku usaha dan distributor setempat.

“Jika melihat semua jenis kebutuhan pokok, terutama beras, stoknya sangat melimpah, baik di Bulog maupun di pelaku usaha dan distributor di Kota Baubau,” tambahnya.

Meski harga beberapa barang sempat mengalami kenaikan sementara akibat musim kemarau, La Ode Ali Hasan menegaskan bahwa langkah antisipasi telah diambil.

Salah satunya adalah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan daerah lain di Sulawesi Tenggara melalui nota kesepahaman (MoU) untuk menjaga ketersediaan stok dan menekan laju inflasi.

“Alhamdulillah, sampai saat ini kondisi stok bahan pokok dan harga masih terkendali,” pungkasnya.

Bulog Baubau Pastikan Stok Pangan Aman Hadapi Inflasi Hingga Awal 2025

Kepala Bulog Baubau, Muthain Muhammadong, memastikan bahwa stok pangan di wilayah Baubau saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi hingga awal tahun 2025, meski inflasi tetap menjadi perhatian utama.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan, Bulog Baubau memiliki persediaan beras medium sebanyak 2.207 ton, beras premium 79 ton, gula 85 ton, dan minyak goreng premium merk Minyak Kita sebanyak 5.970 liter. Tambahan 20 ribu liter minyak goreng juga dijadwalkan akan segera tiba di Baubau dalam waktu dekat.

Muthain Muhammadong

“Kami optimis stok yang ada ini cukup hingga awal tahun depan. Bahkan, kami juga akan menambah stok beras pada November ini sebanyak 1.000 ton untuk memastikan stabilitas pasokan,” ungkap Muthain Muhammadong.

Selain menjaga ketersediaan pangan, Bulog Baubau juga bertugas mendistribusikan bantuan pangan dalam empat tahap. Bantuan ini sudah termasuk dalam persediaan beras yang ada, sehingga tidak mengganggu stok yang dialokasikan untuk kebutuhan umum.

Untuk mengendalikan inflasi, Bulog Baubau menjalankan kebijakan nasional dengan membatasi distribusi beras pada masing-masing Rumah Pangan Kita (RPK) di Baubau.

Dengan total 204 RPK, Bulog hanya mengizinkan pembelian maksimal 2 ton per RPK setiap minggu. Langkah ini bertujuan mengantisipasi kemungkinan adanya aksi penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga pangan.

“Kami sengaja membatasi 2 ton per hari untuk setiap RPK agar tetap terkendali dan menghindari potensi penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tambah Muthain.

Dengan langkah-langkah tersebut, Bulog Baubau optimis dapat menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di wilayah Baubau, serta berkontribusi dalam pengendalian inflasi hingga tahun depan.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis perkembangan inflasi di Kota Baubau. Pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,17.

Dalam laman https://baubaukota.bps.go.id/, Sabtu 2 November 2024. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran.

Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,74 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 1,68 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,38 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan ruti n rumah tangga sebesar 0,59 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi sebesar 0,44 persen; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,17 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,74 persen; perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,22 persen; sebesar persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,64 persen. Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

Adapun tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kota Baubau bulan Oktober 2024 masing-masing sebesar -0,12 persen dan 0,51 persen. (adv)

You might also like More from author

Comments are closed.