GEMPAR, Inisiatif Dispusip Baubau Tingkatkan Minat Baca Pelajar

Baubau- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Baubau meluncurkan program inovatif bertajuk Gerakan Membaca Para Pelajar (GEMPAR) yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda, khususnya di wilayah yang memiliki nilai sejarah sebagai eks-kesultanan Buton.

Kepala Dispusip Kota Baubau, Ibnu Wahid, menyampaikan bahwa berdasarkan indeks kegemaran membaca, Kota Baubau masih berada pada angka 68,5 persen.

“Kami berharap melalui program GEMPAR ini, angka tersebut dapat mencapai 100 persen,” ujarnya.

Program GEMPAR ini dirancang untuk meningkatkan kinerja Dispusip dalam menanamkan budaya membaca sejak dini pada pelajar, khususnya siswa SD dan SMP. Dalam pelaksanaannya, sebelum memulai proses belajar mengajar, siswa diajak untuk membaca buku selama 10 hingga 15 menit, dibimbing oleh guru.

“Kami akan menjadikan kegiatan membaca ini sebagai rutinitas harian di sekolah. Untuk itu, kami telah membangun komitmen bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta para Kepala Sekolah untuk memastikan program ini diterapkan secara konsisten,” jelas Wahid.

Wahid mengakui bahwa minat baca anak-anak saat ini menurun akibat berbagai faktor, salah satunya adalah distrupsi digital. Banyak anak lebih tertarik pada game online daripada buku.

Selain itu, kurangnya edukasi dan pendampingan dari orang tua turut berperan dalam menurunnya minat baca anak.

Ibnu Wahid

“Dulu, anak-anak sering diceritakan dongeng oleh orang tua atau kakek-nenek mereka. Namun, tradisi ini kini hampir hilang,” tambah Wahid.

Melalui GEMPAR, Wahid berharap adanya kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa dalam membangun budaya membaca. Guru diharapkan dapat memberikan tema bacaan kepada siswa yang akan dibacakan oleh orang tua di rumah.

Dengan cara ini, GEMPAR tidak hanya menumbuhkan minat baca di kalangan pelajar, tetapi juga mempererat interaksi orang tua dan anak melalui kegiatan membaca bersama di rumah.

 

Gedung Perpustakaan Daerah Baubau Bisa Dimanfaatkan oleh Komunitas untuk Kegiatan Literasi dan Edukasi

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau, Ibnu Wahid mengungkapkan sejumlah perkembangan positif terkait layanan perpustakaan daerah yang terus menarik minat masyarakat.

Menurutnya, bangunan perpustakaan daerah Baubau yang megah dengan empat ruangan multifungsi telah memberikan kenyamanan bagi para pengunjung yang ingin beraktivitas di sana.

Gedung Perpustakaan Daerah Kota Baubau

“Setiap harinya, perpustakaan daerah Kota Baubau dikunjungi sekitar 100 orang. Pengunjung bervariasi, mulai dari mahasiswa, anak-anak sekolah, hingga guru TK dan SD yang sering datang dalam rombongan,” jelas Ibnu Wahid.

Hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap perpustakaan yang terus meningkat, terutama dari kalangan pelajar dan pendidik.

Selain itu, Ibnu Wahid juga menyebutkan bahwa gedung perpustakaan terbuka bagi komunitas yang ingin mengadakan kegiatan.

“Kami menyediakan ruang untuk komunitas-komunitas yang ingin memanfaatkan gedung perpustakaan ini. Contohnya, komunitas Limbo Wolio sudah tiga kali menggelar kegiatan di sini. Begitu pula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang juga memanfaatkan fasilitas ini,” ujarnya.

Namun, untuk menjaga ketertiban dan efisiensi penggunaan gedung, Ibnu Wahid menekankan pentingnya bagi komunitas yang ingin menggunakan fasilitas perpustakaan untuk terlebih dahulu mengirimkan surat permohonan.

“Ini agar kami bisa mengatur waktu dan memastikan tidak ada benturan jadwal dengan kegiatan lain,” tambahnya.

Ia juga mendorong komunitas-komunitas yang berfokus pada kegiatan edukasi dan sosialisasi berbasis pendidikan serta pengembangan literasi untuk memanfaatkan gedung perpustakaan daerah Kota Baubau.

“Harapan kami, selain peningkatan jumlah kunjungan, kami juga ingin mendorong para pengunjung untuk mencetak kartu perpustakaan. Kartu ini sudah berbasis online dan terintegrasi dengan perpustakaan nasional,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau berharap perpustakaan daerah tidak hanya menjadi tempat untuk membaca, tetapi juga menjadi pusat kegiatan literasi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Baubau. (adv)

You might also like More from author

Comments are closed.