Bappeda dan BPKAD Hilangkan Anggaran Media di Sekretariat, Tinggalkan Utang untuk Pemerintahan Yusran-Hamsina
BAUBAU-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) diduga sengaja menghilangkan anggaran media massa cetak dan media online yang melekat di sekretariat Daerah tahun 2024. Padahal, pemerintah kota Baubau mempunyai MoU dengan media massa yang sudah berjalan puluhan tahun.
Hilangnya anggaran media tersebut menyebabkan Pemkot Baubau mempunyai utang pada media massa selama enam bulan (Juni-Desember 2024). Selama ini, Sekretariat Daerah tidak pernah menunggak tagihan media massa, baik berupa biaya langganan koran, iklan dan pariwara. Namun sejak berganti kepemimpinan pada Bappeda dan BPKAD, pagu anggaran media terus dikurangi, bahkan dihilangkan pada semester kedua tahun 2024.
Informasi dari pihak sekretariat daerah, setiap tahun anggaran media massa selalu diusulkan, bahkan pada perubahan anggran tahun 2024 telah diusulkan, tetapi tak ada realisasi, malah dihilangkan sama sekali.
Terkait hal tersebut, telah menjadi diskusi para awak media. Dalam waktu dekat ini, sejumlah media berencana melakukan audiens dengan Walikota Baubau guna membahas masalah tunggakan yang belum dibayar dan kerja sama lanjutan.
“Nanti kita akan koordinasi dulu dengan pak Walikota, bagaimana tunggakan tahun lalu itu. karena ada informasi kalau bukan hanya anggaran media yang dihilangkan oleh Bappeda dan BPKAD, tapi juga honor PTT mengalami hal serupa, sehingga PTT yang bekerja di Rujab Walikota Baubau sempat mogok kerja diakhir tahun 2024″ kata Hainis.
Hanya saja, lanjutnya, kita kaget, mengapa anggaran media di Sekretariat dihilangkan, karena belum pernah terjadi hal seperti ini, dan selama ini anggaran media di sekretariat tidak pernah bermasalah. Disamping itu, anggaran media juga sangat minim. Padahal di zaman Amirul Tamim masih menjadi walikota, anggaran media di sekretariat daerah tidak pernah kurang dari Rp.1 miliar per tahun, Masuk periodenya pak Tamrin mengalami penurunan, tetapi kita anggap masih normal normal saja. Pasca pak Tamrin ini yang bermasalah” kata Gunardih Eshaya, wartawan senior..(adm)
Comments are closed.