Berusia 484 Tahun, Baubau Terus Bergerak Maju
Baubau – Kota Baubau menandai usia ke-484 dalam lintasan sejarah panjangnya dan ke-24 sebagai daerah otonom dengan penuh semangat kebersamaan, refleksi, serta kepedulian sosial.
Rangkaian peringatan yang digelar sejak 16 hingga 17 Oktober 2025 menjadi simbol kemajuan dan tekad kuat Pemerintah Kota bersama masyarakat dalam membawa Baubau menuju kota yang semakin maju, sejahtera, dan bermartabat.
Upacara puncak yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Baubau, Palagimata, Jumat 17 Oktober 2025, berlangsung khidmat di tengah hujan deras.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus menunjukkan kepedulian nyata dengan menyerahkan bantuan senilai Rp200 juta, masing-masing Rp100 juta untuk peserta upacara dan Rp100 juta untuk anaana maelu (anak yatim) yang mengikuti prosesi adat Pakandeana Anaana Maelu.
“Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh peserta upacara yang tetap bertahan di tengah hujan deras. Ini bentuk semangat luar biasa yang patut dihargai,” ujar Gubernur ASR.
Ia menegaskan bahwa usia ke-484 bukan sekadar angka, melainkan simbol kematangan dan keteguhan Kota Baubau dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
“Dengan kematangan usia ini, saya berharap Baubau terus menghadirkan kesejahteraan, kenyamanan, dan menjadi kota yang memberi kesan positif bagi siapa pun yang datang berkunjung,” tambahnya.
Gubernur juga mengingatkan agar momentum HUT dijadikan ajang refleksi dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, bukan sekadar seremoni tahunan.
Sinergi Pemerintah dan DPRD dalam Semangat “Taposaasaangu To Baubau Moporiaroana”
Sehari sebelumnya, Kamis 16 Oktober 2025, DPRD Kota Baubau menggelar rapat paripurna istimewa memperingati Hari Jadi ke-484 dan HUT ke-24 sebagai daerah otonom.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Ardin Jufri itu berlangsung penuh nuansa budaya. Seluruh peserta mengenakan pakaian adat Buton, sementara jalannya rapat dipandu menggunakan bahasa Wolio sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Ardin mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat memperkuat sinergi melalui semangat Taposaasaangu To Baubau Moporiaroana (bersatu membangun kejayaan Baubau masa depan).
Ia menekankan pentingnya menjadikan Baubau sebagai titik episentrum pemersatu wilayah eks Kesultanan Buton, sekaligus motor penggerak pembentukan Provinsi Kepulauan Buton di masa depan.
“Spirit ini hendaknya menjadi inspirasi dalam membangun kota yang unggul dalam pelayanan, ketentraman, dan kebersamaan,” ujarnya.
Baubau Tumbuh Maju dengan Indeks Pembangunan Tinggi
Wali Kota Baubau, H. Yusran Fahim, S.E, dalam pidatonya menyampaikan berbagai capaian penting pembangunan daerah.
Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kini mencapai 79,61 poin, tertinggi kedua di Sulawesi Tenggara dan telah melampaui rata-rata nasional.
Tingkat kemiskinan turun menjadi 6,83 persen, sementara pengangguran terbuka berhasil ditekan hingga 3,99 persen.
Pertumbuhan ekonomi hingga triwulan II tahun 2025 mencapai 4,88 persen, ditopang sektor perdagangan dan jasa.
Di bidang lingkungan hidup, Baubau menorehkan prestasi nasional dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebesar 77,24 poin, menempatkannya di peringkat keenam nasional dalam kategori “baik dan berkelanjutan.”
“Momentum hari jadi ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus bekerja bersama mewujudkan Baubau yang ramah, cerdas, sejahtera, dan bermartabat,” tegas Yusran.
Festival UMKM, Kande-Kandea, dan Job Fair Warnai Perayaan
Perayaan HUT juga diwarnai beragam kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi, mulai dari Festival Kuliner UMKM 2025 di pelataran Kotamara yang diikuti 142 pelaku usaha, pesta adat di berbagai kelurahan, hingga Kande-Kandea yang memberikan santunan dan jamuan bagi 1.500 anak yatim.
“Perayaan ini bukan sekadar angka, melainkan refleksi perjalanan panjang sejarah Baubau sejak 17 Oktober 1541. Kota ini tumbuh dengan nilai budaya dan kearifan lokal yang kuat,” kata Wali Kota Yusran pada malam ramah tamah penutupan festival.
Ia menambahkan, peringatan HUT masih akan berlanjut dengan agenda besar, termasuk Rakor Kepala Daerah se-Sultra bersama Wakil Menteri Dalam Negeri pada 1–2 November 2025, yang ditutup dengan ajang “Maimo Run” diikuti 1.500 peserta.
Ritual Adat dan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai kota berakar kuat pada tradisi, Baubau juga menggelar berbagai ritual adat seperti Santiago, Haroana Andala, Batupoaro, dan Batuwampone.
Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan kepada para Sultan Buton yang telah berjasa membangun peradaban dan pemerintahan lokal yang berdaulat di masa lampau.
Selain itu, Pemkot Baubau menegaskan komitmennya membuka akses lapangan kerja luas bagi masyarakat melalui Baubau Job Fair 2025.
Kegiatan ini menjadi jembatan antara perusahaan dan pencari kerja, termasuk membuka peluang kerja luar negeri ke Malaysia di sektor perkebunan melalui perusahaan resmi yang telah bekerja sama dengan pemerintah.
“Job Fair ini bukan hanya mempertemukan pencari kerja dan perusahaan, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan yang layak sesuai keterampilan dan minatnya,” ujar Wali Kota.
Baubau, Kota yang Terus Melangkah Maju
Seluruh rangkaian perayaan HUT ke-484 dan ke-24 sebagai daerah otonom mencerminkan semangat kebersamaan yang kuat antara pemerintah dan masyarakat.
Dengan semangat Taposaasaangu To Baubau Moporiaroana, Baubau meneguhkan langkah menuju masa depan yang lebih maju, berdaya saing, dan berkeadaban.
“Dengan kebersamaan, mari kita jadikan Baubau sebagai kota budaya yang ramah, cerdas, sejahtera, dan bermartabat,” tutup Wali Kota Yusran Fahim.(adv)
Comments are closed.