Cegah Aksi Premanisme, Tokoh Pemuda Desa Onewaara Sosialisasikan Pentingnya Jaga Kamtibmas

BUTON TENGAH-Dalam rangka mencegah dan menetralisir maraknya aksi premanisme seperti pemalakan, tokoh pemuda Desa Onewaara bernama Anwar, melakukan pertemuan/sosialisasi bersama kelompok pemuda Wamengkoli guna menciptakan dan menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Buton Tengah pada 11 Mei 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Anwar menyampaikan beberapa hal penting terkait pentingnya mencipatakan keamanan, terutama bagaimana agar aksi pemalakan di area pelabuhan Wamengkoli dihentikan.

Kata dia, seringnya kelompok pemuda melakukan aksi premanisme / pemalakan di Pelabuhan Wamengkoli, mengharapkan masyarakat turut serta membantu pihak terkait dalam pemberantasan aksi premanisme dengan tidak menuruti permintaan pungutan retribusi liar oleh kelompok tertentu yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Aksi premanisme tersebut, dapat mengakibatkan selisih paham dari orang perorang yang berkembang hingga pertikaian antar kelompok, sehingga dapat berpotensi menimbulkan terganggunya situasi Kamtibmas yang tidak kondusif di wilayah Kabupaten Buton Tengah.

Anwar menegaskan, masyarakat sepatutnya berperan aktif dalam mencegah maraknya aksi premanisme di Pelabuhan Wamengkoli, sehingga tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Buton Tengah.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah masyarakat Lingkungan Wamengkoli antusias dan bersedia bekerja sama dan membantu dalam hal menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Kabupate Buton Tengah.

Para warga menilai terjadinya aksi premanisme / pemalakan di Pelabuhan Wamengkoli disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor kurangnya lapangan pekerjaan, dan faktor pendidikan. Faktor yang paling dominan dari ke empat faktor tersebut adalah faktor ekonomi dan faktor kurangnya lapangan pekerjaan, dapat mempengaruhi atau melatar belakangi terjadinya aksi premanisme / pemalakan.

“Kendala yang dihadapi kelompok pemuda di lingkungan Wamengkoli adalah masalah kurangnya lapangan pekerjaan, sehingga menjadi salah satu pemicu gangguan Kamtibmas, namun sebagian besar telah merantau dan telah jarang melakukan aksi premanisme, karena telah disibukkan dengan pekerjaannya masing – masing,” kata salah seorang pemuda.

Masyarakat di Desa Onewaara Kecamatan Lakudo, sebagian besar bermatapencaharian sebagai Nelayan, namun masyarakat sangat bergantung pada sosial ekonomi, Kehidupan ekonomi masyarakat desa hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja, bahkan ada yang tidak mampu memenuhi kebutuhan kelurganya disebabkan pendapatan yang begitu pas-pasan.

Namun dalam kehidupan sehari-hari banyak anggota kelompok masyarakat yang tidak puas dengan apa yang dimilikinya dan selalu ingin lebih. Baginya aksi premanisme / pemalakan yang dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Bahwa dengan maraknya aksi premanisme / pemalakan di Pelabuhan Wamengkoli, maka akan muncul penyimpangan sosial di masyarakat dan akan menjadi penyakit serta dapat mengganggu kehidupan masyarakat. Secara tidak langsung masyarakat akan tidak tentram dan nyaman, sementara para pelaku merasa senang apabila melakukan penyimpangan sosial seperti aksi premanisme / pemalakan, padahal perilaku menyimpang bukanlah hal yang harus dibanggakan.(adm)

You might also like More from author

Comments are closed.